Sarana Informasi Terkini & Terpercaya

Santri dan Guru Ngaji Belajar Public Speaking

Banyuwangi, BeritaJatim.Net – Sebanyak 200 guru ngaji, santri dan wali santri di Banyuwangi belajar teknik berbicara di depan umum atau yang dikenal dengan istilah Public Speaking.

Gak cuma belajar Public speaking, karena dalam workshop selama dua hari, Sabtu dan Minggu (02-03/12/2023) itu mereka juga dibekali pengetahuan teknik berwirausaha pemasaran dan bertani secara organik.

Acara PesantrenPreuner yang diselenggarakan Yayasan Insani Prioritas Abadi (YIPA) ini berlangsung di Gedung Serbaguna Raka Residence Syariah Purwoharjo, Banyuwangi.
Acara itu berlangsung berkat dukungan Koperasi ABS binaan BKPRMI.

Ketua YIPA, Siti Hardiyanti Insani, A.md Keb menjelaskan, tujuan digelarnya workshop ini adalah menumbuhkan jiwa enterpreneurship pada generasi muda, santri, walisantri serta guru mengaji.

Banyuwangi aktif mengikuti workshop dalam tema Santripreneur Presenter dan Leadership yang dilaksanakan tanggal 2-3 Desember 2023 diselenggarakan oleh Yayasan Insani Prioritas Abadi berlangsung di gedung serbaguna lantai 2 Raka Residence Syariah- Purwoharjo,Banyuwangi-Jawa Timur.

Acara ini merupakan bagian dari program Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan kewirausahaan pesantren, yang dikenal dengan istilah “pesantrenpreneur.”

Kegiatan tidak hanya menitikberatkan pada pengembangan kewirausahaan pesantren, tetapi juga memberikan pelatihan agar peserta mampu menjadi presenter atau moderator atau sales markerting handal, bagi para guru ngaji dan peserta lain nya. Workshop diselenggarakan oleh Yayasan Insani Prioritas Abadi bekerja sama dengan Koperasi ABS binaan BKPRMI.

Ketua Yayasan Siti Hadiyanti Insani,A.md,keb menjelaskan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship pada anak muda, santri, guru ngaji, dan masyarakat luas khususnya walisantri.

“Materi yang disampaikan kepada peserta mencakup aspek menjadi seorang enterpreneur, teknik berbicara di depan umum dan penerapan enterpreneurship dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, kami menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya,” terangnya.

Lebih lanjut, Ketua Koperasi ABS BKPRMI Mujiono,SH menekankan bahwa peserta juga diberikan pemahaman tentang berwirausaha, dengan fokus pada bagaimana menumbuhkan semangat usaha dan kemandirian agar dapat menciptakan para wirausaha baru.

Ia juga memberikan pesan kepada masyarakat luas, khususnya kepada guru ngaji, untuk terus gigih dalam mengajar anak-anak demi membekali generasi muda dengan ilmu agama.

Edukasi
Santri dan Guru Ngaji Belajar Public Speaking

“Jangan lelah terutama untuk guru-guru ngaji, teruslah mengajar anak-anak kepada generasi muda karena masa sekarang ini sangat berat tanpa pengetahuan agama,” tambah pengacara yang peduli pendidikan lewat KOPPIWANGI.

Selain kegiatan workshop, BKPRMI bareng LPTQ sinergi Kabag Kesra setkab dan Kemenag juga turut mendampingi pencairan insentif bagi guru ngaji di seluruh Kabupaten Banyuwangi, sebagai bentuk dukungan nyata dalam pengembangan dan pemberdayaan mereka.

Acara dimulai dengan pemaparan oleh narasumber mengenai public speaking, dengan harapan agar peserta memahami dan menguasai seni berbicara dengan baik.

[feed url=”http://beritajatim.net” number=”3″]

Yeti Chotimah, M.Pd, yang senang dunia teater dan jago cipta-baca puisi sebagai narasumber dalam acara workshop “Santripreneur Presenter dan Leadership,” dengan smart dan padat, memaparkan tentang seni berbicara yang dikenal dengan istilah public speaking kepada peserta workshop yang suasananya interaktif-komunikatif.

“Setiap orang perlu memiliki keterampilan seni berbicara, atau yang lebih dikenal dengan istilah public speaking. Kami merasa bahwa para guru ngaji juga harus meningkatkan kualitasnya, termasuk dalam hal gaya bicara, postur tubuh, dan aspek lainnya agar dapat memberikan kesan yang baik. Dengan begitu, orang tidak akan meremehkan peran guru ngaji,” jelas penyiar radio komunitas anggota JRKI & JRKBB yang juga guru penggerak serta pegiat UMKM Naik Kelas.

Sementara itu, narasumber lain, Direktur LKP Multiversitas Sejiwa Indonesia yaitu Anis Azhar,SP dari Gresik memberikan penjelasan mengenai bagaimana para guru ngaji, khususnya, dapat mengembangkan keterampilan berwirausaha, seperti bercocok tanam, pembuatan pupuk organik, dan usaha-usaha lainnya. Tujuannya adalah agar mereka tidak hanya terampil dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keahlian dalam berwirausaha.

Dalam konteks topik workshop “Santripreneur,” Anis Azhar menyoroti pentingnya bagi peserta untuk tidak hanya menguasai hafalan Al-Quran, melainkan juga memiliki nilai tambah dalam berbagai bidang ilmu seperti pertanian, bengkel, dan sebagainya. Hal ini diharapkan dapat memberikan peserta kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Ilmu yang diberikan dalam workshop ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk mencari rezeki, terutama dalam konteks pertanian. Meskipun bagi sebagian orang, bertani mungkin dianggap sebagai aktivitas biasa, namun dengan ditekuni, maka hasilnya luar biasa.

Workshop ini diarahkan untuk menjadi wadah pengembangan potensi peserta di berbagai bidang,” jelas petani yang tanam buah naga kuning berduri yang harganya tembus Rp 200.000/kg.

Anis yang juga owner rumah pijat nakamura Banyuwangi dan Gresik berharap, bahwa setelah peserta menerima berbagai materi dari workshop, mereka dapat mengambil salah satu ilmu yang diajarkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam kesempatan tersebut seluruh peserta diabsen dan diberikan sertifikat dan bahan materi workshop. Tak hanya peserta tetapi narasumber juga diberikan penghargaan berupa sertifikat.

Workshop “Santripreneur Presenter dan Leadership” mengukuhkan komitmen untuk membentuk generasi yang tidak hanya terampil dalam ilmu agama, namun juga memiliki keterampilan dalam berbagai bidang, seperti pertanian dan berwirausaha.Narasumber pamungkas praktek bisnis oleh Didi Adiyanto dari PT AWM Elite Internatisional Riset Devolepment yang ajak peserta jadi mitra bisnis berkelanjutan. @red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *