Gresik, beritajatim.net – Pupuk kompos adalah sebutan pupuk organik yang digunakan oleh para pecinta tanaman untuk memaksimalkan budidaya tanaman baik tanaman hias maupun tanaman buah-buahan.
Di Desa Banyuurip Kecamatan Kedamean merupakan salah satu wilayah binaan Koramil 0817/03 Kedamean yang kini tengah menjadi sentra budidaya tanaman. Dijumpai banyak para petani tanaman yang membuat maupun menggunakan pupuk kompos untuk meningkatkan hasil budidaya tanamannya.
Sehubungan dengan itu, Babinsa Serda Syamsuddin melaksanakan kegiatan komsos dengan mengunjungi tempat usaha pembuatan pupuk kompos milik Pak Suwoto yang berada di Desa Banyuurip, Kec. Kedamean, Kab. Gresik. Sabtu (29/04/2023).
Dalam komsos tersebut, Pak Suwoto mengungkapkan bahwa usaha pembuatan kompos sudah dijalani cukup lama dan kini terus berkembang dengan semakin banyaknya permintaan dari para konsumen.
“Untuk bahan pupuk kompos sendiri saya memanfaatkan jerami, terkadang sisa sayuran ataupun batang jagung yang dicampur dengan tanah tertentu yang kandungan unsur haranya cukup tinggi, kotoran kambing dengan takaran sesuai, arang sekam padi dan air secukupnya,” terangnya dengan antusias.
Ia juga mengatakan bahwa proses pembuatan pupuk kompos kurang lebih memakan waktu 1 minggu hingga 1 bulan. Tergantungan lamanya proses penguraian dan penyempurnaan oleh mikroorganisme.
Pada waktu itu, Babinsa Serda Syamsuddin menuturkan bahwa untuk memaksimalkan hasil dalam proses pengomposan perlu beberapa kali diaduk ulang guna meratakan bahan baku dengan oksigen lepas supaya pupuk kompos yang dihasilkan lebih bagus.
Menurutnya, pupuk kompos yang baik tidak akan terlalu bau. Lebih mengarah ke bau humus tanah akibat unsur mikro yang tinggi baik untuk tanaman.
“Saya sarankan agar selalu dilaksanakan uji coba pemakaian pupuk kompos guna mencari hasil takaran bahan untuk formula terbaik, supaya hasilnya lebih maksimal dan menambah kepercayaan para konsumen. Yang nantinya akan semakin banyak permintaan, sehingga otomatis akan menambah jumlah pekerja demi kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutur Serda Syamsuddin.
Ia menambahkan, demi peningkatan hasil jual maupun pendistribusian pupuk kompos olahan warga binaannya tersebut, agar memanfaatkan media sosmed untuk pemasaran dan mengenalkan produknya secara meluas.
Disamping itu, mengikuti event-event pameran tanaman hias disertai dengan pupuk kompos hasil olahannya juga dirasa cukup efektif untuk menarik minat kalangan pecinta tanaman hias.
Dengan hadirnya Pak Babinsa yang selalu berusaha meningkatkan dan mempelopori usaha warga binaannya khususnya pengusaha pupuk komsos, diharapkan akan mampu mendorong pemasaran hasil produksi lebih meluas lagu. Hal ini demi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. @red