Sidoarjo, beritajatim.net – BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Cabang Sidoarjo menggelar media Gathering dan Workshop dengan tema “Potret Satu Dekade Program JKN Perjalanan Membangun Indonesia Sehat di Sidoarjo” bersama puluhan media cetak, online dan elektronik.
Baca juga :
Pemkab Sidoarjo Proteksi 10.931 Ketua RT RW dengan BPJS Ketenagakerjaan
Acara satu dekade tersebut digelar bersamaan hampir diseluruh wilayah Indonesia termasuk juga di kantor pusat Jakarta, yang disambungkan melalui zoom metting. Dan untuk wilayah kab. Sidoarjo dilaksanakan di Luminor Hotel, Sidoarjo, pada Rabu (25/09/2024) pagi.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Munaqib dalam sambutannya memaparkan informasi dan inovasi dari program-program BPJS yakni UHC, pentingnya program Universal Health Coverage (UHC) yang bertujuan memastikan setiap warga mendapatkan akses yang adil dan terjangkau terhadap pelayanan kesehatan.
“Program ini juga memungkinkan warga Sidoarjo mendapat pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) secara mudah dan gratis dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Salah satunya sekarang hanya dengan menunjukan KTP saja kepada pihak rumah sakit maka pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan. Sejak tahun 2022 kartu KIS sudah tidak digunakan, semua anggota hanya menunjukkan kartu KTP atau NIK sudah cukup” ucapnya.
Munaqib berharap melalui kegiatan tersebut, BPJS Kesehatan berupaya mempererat kemitraan dengan media sekaligus menjelaskan pencapaian serta tantangan yang dihadapi dalam mengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Sidoarjo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para awak media. Bagi kami peran media sangat strategis, baik di tingkat lokal maupun nasional, dalam menyampaikan informasi penting terkait program layanan kesehatan yang disediakan BPJS Kesehatan. Melalui kerja sama ini, kami berharap masyarakat lebih memahami hak dan kewajiban sesuai prosedur layanan JKN, terutama di Sidoarjo yang memiliki sekitar 2 juta penduduk dengan 25 rumah sakit yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan Sidoarjo,” ulas Munaqib.
“Maka dari itu kami terus berupaya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di Sidoarjo. Termasuk, layanan spesialis seperti pemasangan ring jantung dan cuci darah yang kini sudah tersedia di rumah sakit mitra kami. Harapan kami, semua warga dapat mengakses layanan ini dengan mudah. Apalagi seperti RSUD RT Notopuro yang merupakan rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo yang pelayanannya sangat lengkap,” tambahnya.
Adanya beberapa kendala di lapangan yang dihadapi, salah satunya mengenai keluhan pasien BPJS yang masih harus membeli obat sendiri atau menebus resep karena tidak ditanggung BPJS. Munaqib memastikan peserta JKN berhak atas pelayanan kesehatan sesuai prosedur dan tidak boleh dikenakan biaya tambahan.
“Kalau ada pasien yang diminta menebus resep atau dikenakan biaya yang seharusnya ditanggung BPJS, itu kami pastikan tidak sesuai dengan peraturan. Kami harap masyarakat untuk melaporkan kejadian seperti itu, kepada kami, terutama teman-teman media dilapangan” tegasnya.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyediakan 80 miliar, pada tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyiapkan anggaran layanan kesehatan bagi warganya sekitar 80 miliar, dari sekian ratus juta jiwa penduduk Sidoarjo yang terpakai kisaran 7 hingga 8 persen”ujar Munaqib.
Munaqib juga menilai pentingnya kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo. Sinergi antar sejumlah lembaga pemerintah ini bertujuan untuk mempermudah akses layanan JKN bagi seluruh penduduk Sidoarjo, termasuk mereka yang belum terdaftar di JKN KIS.
“Berbagai kemudahan ini sudah ada. Salah satunya integrasi data antara Dispendukcapil, Dinsos, Dinkes dan BPJS Kesehatan. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus melalui prosedur yang rumit dan berbelit-belit. Apalagi, program UHC Pemkab Sidoarjo sudah masuk kategori Non Cut Off (tidak ada pembatasan). Jadi bisa langsung aktif saat pendaftaran,” tukas Munaqib.
Disinggung terkait anggaran layanan untuk warga Sidoarjo, Munakip menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyediakan 80 miliar.
Baca juga :
“Pada tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyiapkan anggaran layanan kesehatan bagi warganya sekitar 80 miliar, dari sekian ratus juta jiwa penduduk Sidoarjo yang terpakai kisaran 7 hingga 8 persen,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dany Setyawan juga menguraiakan edukasi dari cara pendaftaran hingga langkah apa saja yang harus dilakukan anggota JKN jika mengalami kendala atau masalah secara gamblang kepada seluruh awak media.
Diakhir acara ditutup dengan penampilan pasangan komedian Nasrul dan Renaldy warga Sidoarjo yang viral di tiktok. Penampilan kedua komedian tersebur sembari menghibur juga memberikan edukasi tentang penting dan keuntungan membuat konten di sosial media. @dieft