Sidoarjo, beritajatim.net – Perkembangan Islam di Sidoarjo tidak akan pernah lepas dari peran alim ulama terdahulu. Seperti peran Sayyid Royyan Bin Hasan Basyaiban atau Mbah Sayyid Royyan. Perannya dalam syiar Islam di Kecamatan Waru akan selalu diingat warga. Di Desa Berbek Kecamatan Waru Mbah Sayyid Royyan tinggal. Setiap tahun warga Desa Berbek memperingati haul wafatnya. Tahun ini adalah tahun yang ke 265 Mbah Sayyid Royyan wafat. Dimakamkan di makam Islam Desa Berbek Kecamatan Waru.
Pada haulnya tahun ini, Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali S. IP hadir ditengah-tengah masyarakat Waru. Tidak hanya warga Desa Berbek saja yang hadir. Namun juga dari desa lain di Kecamatan Waru. Kehadiran Gus Muhdlor, pangilan akrab bupati Sidoarjo itu sekaligus meresmikan pendopo makam Auliya Desa Berbek yang sengaja ditepatkan dengan Haul Sayyid Royyan Bin Hasan Basyaiban ke-265, Sabtu, (17/6). Peringatan tersebut dihadiri Camat Waru Nawari, Kepala Desa Berbek Zainul Abidin serta para Dzurriyah Mbah Sayyid Royyan.
Dalam acara peresmian tersebut, Gus Muhdlor menyampaikan bahwa cita-cita Mbah Sayyid Royyan harus dapat diteruskan. Masyarakat Waru harus memiliki semangat dalam mensyiarkan agama Islam. Seperti yang dilakukan ulama-ulama dahulu dan saat ini. Entah itu dengan aktif mengikuti pengajian, sholawatan maupun kegiatan keagamaan lainnya.
“Kegiatan ini dapat mendorong dan menguatkan semangat untuk meneruskan cita-cita Mbah Sayyid Royyan,”ucapnya.
Gus Muhdlor juga mengatakan bahwa kegiatan seperti ini menjadi momentum untuk mengingat dan memperkenalkan sejarah Islam kepada generasi muda. Ia katakan bahwa apa yang dinikmati hari ini adalah hasil kerja keras dan peninggalan para sesepuh terdahulu. Oleh karenanya generasi tidak boleh lupa akan hal ini.
“Semoga semangat dan pesan dari Mbah Sayyid Royyan terus menginspirasi dan memotivasi masyarakat Berbek untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita,”ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Gus Muhdlor juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam memajukan desa-desa di Sidoarjo. Ia berharap ada kerjasama yang baik demi pembangunan yang lebih baik. Dikatakannnya sejarah dapat dijadikan sebagai landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Perubahan itu sunnatullah, namun perubahan apapun yang kita lakukan harus tetap memegang teguh local wisdom. Wong Berbek ojo ilang Berbek e,” kata Gus Bupati yang disambut tepuk tangan warga. @red