Sidoarjo – Pembangunan frontage road Waru-Buduran terus dikebut. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menargetkan rampung pembangunannya pada Desember 2023. Percepatan pembangunan terus dilakukan agar ditahun 2024 jalan Frontage Road Waru-Buduran Lingkar Timur sudah bisa dilalui kendaraan. Saat ini Pemkab Sidoarjo sedang melakukan proses pembebasan lahan Makam dan Masjid di Desa Kedungrejo Waru.
Senin malam, (19/9/2022) putra KH. Agoes Ali Masyhuri pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo itu turun meninjau Makam dan Masjid yang terdampak pembangunan jalan Frontage Waru.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhdlor mengajak dialog warga Desa Kedungrejo Waru di masjid setempat, masjid Nurul Huda Kedungrejo. Kehadirannya tidak sendiri. Ia didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo serta Forkopimka Kecamatan Waru dan Kepala Desa Kedungrejo beserta perangkatnya.
Gus Muhdlor menyampaikan frontage road Waru-Buduran yang menjadi cita-cita bupati sebelumnya bakal terwujud. Proyek yang digagas tahun 2013 silam itu ditarget selesai tahun 2023. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 60 persen. Meski begitu, ia meminta dukungan masyarakat sekitar pembangunan frontage road tersebut.
“Saya minta dukungan pembangunan frontage di wilayah Desa Kedungrejo agar berjalan lancar,”pintanya saat berdialog dengan warga Kedungrejo.
Gus Mudhlor juga menyampaikan meski digagas tahun 2013, namun progres pembangunan Frontage Road mulai berjalan tahun 2021. Saat dirinya menjabat bupati Sidoarjo. Tahun 2021 lalu progres pembangunannya sudah 31%. Akhir tahun 2022 ini diperkirakan progresnya mencapai 62%. Tinggal dari Deltasari sampai Lingkar Timur.
“Harapannya di tahun 2023, mulai dari Surabaya menyambung hingga SMAN 1 Sidoarjo. Hal ini tidak akan terkabul kalau bukan do’a dari panjenengan semua,”ungkapnya.
Gus Mudhlor juga menyampaikan relokasi masjid, yayasan serta makam warga Desa Kedungrejo akan dilakukan secepatnya. Dalam 3 sampai 4 bulan ini warga Kedungrejo diminta memastikan persetujuan tempat relokasi yang diajukan Pemkab Sidoarjo. Tempatnya disekitar pasar Kedungrejo. Kalau tahun ini warga Desa Kedungrejo mensetujuinya, Pemkab Sidoarjo akan mengeksekusi diawal tahun 2023.
“Saya tidak tahu yang disini ini berapa luasnya, tapi tempat relokasi yang di pasar itu seluas 1580 m2, saya rasa cukup. Saat ini sedang berada dalam tahap sertifikasi tanahnya. Nantinya bukan atas nama masyarakat namun atas nama takmir langsung,”ujarnya.
“Mari kita sukseskan proyek ini bersama, karena kalau bupati ijen ga iso. Nanti amal yang didapat juga untuk bersama. Karena proyek ini untuk kebutuhan bersama seluruh warga Sidoarjo,”tambahnya.
Dalam kesempatan itu Gus Mudhlor memberikan kesempatan warga Desa Kedungrejo menyampaikan aspirasinya. Aspirasi itu akan ditampungnya sebagai bahan masukan untuk membangun Kabupaten Sidoarjo lebih baik lagi. Ia meminta forum seperti ini dimanfaatkan dengan mengedepankan sopan santun. Saran masukan yang masuk akal kepada Pemerintah akan ia tindaklanjuti.
“Karena kita berkumpul disini untuk mencari solusi atau mencari satu instrumen kemajuan Sidoarjo kedepannya,”ujarnya.
Salah satu warga Desa Kedungrejo Aziz menyampaikan apresiasinya terhadap pembangungan Frontage Road. Ia senang dengan adanya proyek Frontage Road tersebut. Pasalnya akan menjadi solusi mengurai kemacetan di Kabupaten Sidoarjo.
Aziz juga menyampaikan harapannya mengenai relokasi masjid, yayasan, dan makam. Ia berharap Pemkab Sidoarjo memastikan tempat dan waktu relokasinya. Dengan begitu ia dan warga Desa Kedungrejo dapat mempersiapkan segala kebutuhan pemindahannya.
“Besar harapan kami agar masjid, yayasan, dan makam mendapatkan ganti tempat yang layak,”ungkapnya.
@red